tag:blogger.com,1999:blog-86072227915071563292024-03-19T16:50:48.698+07:00IWAK PUYAUguramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.comBlogger22125tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-48229068238620489762010-04-26T10:31:00.000+07:002010-04-26T10:32:10.128+07:00PENGEMBANGAN LAHAN RAWA UNTUK KOLAM PATINRawa adalah kawasan sepanjang pantai, aliran sungai, danau, atau lebak yang menjorok masuk (inteke) ke pedalaman sampai sekitar 100 km atau sejauh dirasakannya pengaruh gerakan pasang surut air laut. Rawa yang langsung dipengaruhi oleh pasang surut disebut rawa pasang surut (tidal swamps). Sedangkan rawa yang tidak dipengaruhi oleh pasang surut dinamakan rawa lebak (swampy) yang mana rawa ini mengalami genangan air selama lebih dari tiga bulan.<br /> Pengembangan lokasi perkolaman dilahan rawa selama ini dihadapkan pada karakteristik lahan. Dimana lahan rawa di Kalimantan Selatan umumnya bersifat masam (sulfat). Budidaya perkolaman di lahan sulfat masam sering berhadapan dengan terjadinya pemasaman dan keracunan ion-ion Al3+, Fe2+ dan bahkan Mn2+ setelah dilakukan reklamasi atau penggalian kolam. Untuk mengembangkan perkolaman khususnya ikan patin (Pangasius sp.) diperlukan reklamasi di lokasi yang akan dibangun kolam. Reklamsi ini harus dilakukan secara tepat untuk membuang atau mengeluarkan sumber keasaman dari oksidasi pirit.<br /> Untuk mengembangkan budidaya perkolaman tentunya diperlukan pemilihan lokasi yang tepat dimana kadar pirit harus rendah. Memang, selama ini ikan patin yang dibudidayakan di lahan sulfat masam masih mampu hidup dan bertahan pada pH 3, hanya saja berpengaruh pada pertumbuhan. Ikan lambat besar dan terkadang mudah terserang penyakit. Untuk menghindari terjadinya peningkatan keasaman dapat dilakukan dengan cara memasukan air sungai ke kolam minimal satu kali dalam seminggu. Untuk menjaga keasaman tentunya lokasi perkolaman hendaknya dibangun tidak jauh dari sungai.<br /> Sebelum mendirikan unit perkolaman diperlukan analisa terhadap kondisi lingkungan, setelah itu baru disusun rancangan bangunan perkolaman. Perkolaman sebaiknya memiliki saluran masuk air dari sungai sehingga jika air kolam menyusut bisa dilakukan dengan cara memasukkan air sungai ke unit perkolaman tatkala air pasang. Kolam patin yang ada di daerah Margasari kabupaten Tapin pengelolaannya masih sederhana dengan produktifitas rendah. Untuk meningkatkan produktifitas budidaya ikan patin perlu perluasan lahan dan pemanfaatan lokasi yang benar-benar mendukung untuk kegiatan budidaya pembesaran. Potensi rawa di Kalimantan Selatan untuk pengembangan usaha budidaya masih terbuka lebar tinggal bagaimana mengelola dan mengembangkannya, itu tergantung pada masyarakat yang ada di daerah masing-masing bagaimana mereka mengelola sumberdaya alam yang ada agar lebih produtif.guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-5390036081336957212010-04-08T09:55:00.001+07:002010-04-08T09:57:58.487+07:00Perikanan Rawa CLS<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1CHxyRyQyMQ6j-3uLqpnqvjSiyf_oJqz_vgrpljT-7yw06FpQFIKHr6noVF8642vtY_fIx48561i1Bs60nAZqBJXRMoLyyUxsJDKXpZ8uo1Kyeb7oKjlzdAE8gbXxohWNCWl0mqjRqn7G/s1600/rawa.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1CHxyRyQyMQ6j-3uLqpnqvjSiyf_oJqz_vgrpljT-7yw06FpQFIKHr6noVF8642vtY_fIx48561i1Bs60nAZqBJXRMoLyyUxsJDKXpZ8uo1Kyeb7oKjlzdAE8gbXxohWNCWl0mqjRqn7G/s200/rawa.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457595462214357250" /></a><br /><br />Potensi rawa Kecamatan Candi Laras Selatan di Kabupaten Tapin sangat menjanjikan. Luas rawa mencapai 2/3 dari luas wilayahnya. Potensi perikanan tankap mencapai 87,3 ton pada tahun 2008 dan 68,8 ton pada tahun 2009. Penurunan produksi perikanan tankap sudah terjadi sejak tahun 2006-2007. Hal ini terjadi akibat dari maraknya berbagai aktifitas penangkapan ikan secara illegal (illegal fishing).<br />Kegiatan penangkapan illegal meliputi penggunaan bahan berupa racun ikan (potas), alat setrum dari accu, bahkan alat setrum listrik bertegangan tinggi. Walaupun sudah diterapkannya peraturan daerah mengenai penangkapan ikan secara illegal, para penangkap ikan sering kucing-kucingan dengan petugas. Hal ini menandakan tingkat kesadaran masyarakat di daerah ini tentang kelestarian sumber daya alam masih rendah. Masyarakat masih terlihat manja dengan alam, namun tak sedikit pula diantara mereka tidak sadar bahwa tindakan keseharian mereka terkadang merusak dan mencemari lingkungan.<br />Pernurunan hasil tangkap yang terjadi akhir-akhir ini menandakan kurangnya populasi ikan di perairan rawa. Ikan yang umum ditangkah masyarakat di daerah ini adalah ikan toman,gabus (Chana striata), betok (Anabas testudeneus), lele (Clarias batrakus), sepat siam, dan sepat rawa. Alat tangkap tradisional yang umum digunakan meliputi; banjur, pancing, unjun, pair, lalangit, bubu, kabam, ringgi, tempirai, sasuduk, serapang, dan ancau.<br />Potensi rawa di daerah ini sangat cocok dikembangkan kearah budidaya ikan. Baik budidaya ikan lokal ataupun ikan intoduksi. Ikan lokal yang sudah dikembangkan adalah ikan gabus, toman, dan betok. Ikan ini dibudidayan oleh pembudidaya ikan didalam kolam, karamba, dan jaring tancap. Pakan yang digunakan adalah pakan bahan baku lokal seperti keong mas, dan ikan yang tidak ekonomis.<br />Ikan introduksi yang dibudidayakan adalah ikan patin djambal, nila, dan ikan mas. Dengan adanya kegiatan budidaya ikan tentunya akan memberikan peluang bagi masyarakat untuk membuka usaha di bidang perikanan. Dengan partisipasi masyarakat setempat diharapkan pelestarian sumber daya perikanan setempat dapat dilestarikan.guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-49224999595519971072010-04-01T10:51:00.001+07:002010-04-01T10:51:43.371+07:00Pembesaran Ikan Lokal Di Kabupaten TapinKegiatan budidaya ikan khususnya ikan lokal di Kabupaten Tapin masih minim. Pada awalnya kegiatan budidaya ikan lokal hanya bersifat menahan sementara didalam kurungan sambil menunggu harga ikan tersebut mahal. Kegiatan budidaya ini bersifat sampingan, ikan yang di pelihara di dalam kolam atau karamba di peroleh dari alam atau di beli dari nelayan penangkap ikan dengan ukurang 100 gram/ekor. Ikan tersebut di pelihara seadanya dengan makanan seadanya hingga mencapai ukuran konsumsi. <br />Menurut Sofyan salah satu pembudidaya ikan lokal yang ada di Desa Pabaungan Hulu Kecamatan Candi Laras Selatan, bahwa budidaya ikan lokal cukup menguntungkan. Hasil ujicoba yang dilakukannya membawa keberhasilan. Dengan bermodalkan tiga buah karamba dia mampu memproduksi 600-700 kg ikan Gabus dan Toman dalam satu periode. Lama pemeliharaan dari ukuran 100 gram/ekor sampai menjadi 300-400 gram/ekor dibutuhkan waktu kurang lebih lima bulan. Keuntungan bersih yang diperoleh dalam satu periode sebesar Rp. 6000.000,-.<br />Kegiatan budidaya ikan lokal di Kecamatan Candi Laras Selatan sudah berjalan lama, hanya saja perkembangannya berjalan lamban. Salah satu kendala dalam pemeliharaan ikan lokal menurut pembudidaya setempat adalah sulitnya mendapatkan pakan. Pakan yang diberikan berupa pakan segar yang diambil dari alam seperti sepat rawa dan keong mas. Pakan segar ini bersifat musiman sehingga menjadi kendala dalam pemeliharaan ikan lokal.<br />Para pembudidaya ikan berharap kepada instansi terkait agar dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang mereka hadapi dengan memberikan informasi teknologi budidaya yang tepat kepada mereka, sehingga budidaya perikanan lokal menjadi lebih maju.guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-72515376378165615392010-03-09T11:22:00.000+07:002010-03-09T11:23:32.800+07:00Budidaya Belut Di bak Terpalbelut...guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-64613526605639995732010-02-04T09:43:00.000+07:002010-02-04T09:44:04.223+07:00Analisa Usaha Pembenihan Ikan Papuyu• Biaya Investasi <br />- Akuarium (60x40x45 cm) 20 buah @ Rp. 100.000,- Rp. 2.000.000,-<br />- Kolam 100 m2 2 buah @ Rp. 20.000,-/m2 Rp. 4.000.000,- <br />- Alat suntik 2 buah @ Rp. 3500,- Rp. 7.000,- <br />- Serok kecil 2 buah @ Rp. 7.500,- Rp. 15.000,- <br />- Baskom plastik 2 buah @ Rp. 15.000,- Rp. 30.000,-<br />- Lain-lain Rp. 50.000,- <br /> Sub Total Rp. 6.102.000,-<br /><br />• Biaya Operasional per tahun (6 siklus) <br />A. Biaya Tetap <br /> - Bunga Investasi (35 %) Rp. 2.135.700,- <br /> - Penyusutan per tahun (10 %) Rp. 610.000,- <br /> Sub Total Rp. 2.745.900,- <br />B. Biaya Variabel <br /> - Induk Betina 3 Kg Rp. 90.000,- <br /> - Induk Jantan 3 kg Rp. 45.000,- <br /> - Ovaprim 1 Botol Rp. 250.000,- <br /> - Artemia 3 Kaleng Rp. 900.000,-<br /> - Pupuk kandang 360 kg @ Rp. 500,- Rp. 180.000,- <br /> - Kapur 180 Kg @ Rp. 500,- Rp. 90.000,- <br /> - Gaji/Upah Rp. 1.800.000,-<br /> - Lain-lain Rp. 300.000,- <br /> Sub Total Rp. 3.655.000,-<br />Total Biaya Operasional a + b Rp. 6.400.900,-<br /><br />1. Pendapatan <br />- Penebaran Larva 40.000 ekor (50 ekor/m2) <br />- SR ukuran 1 – 3 cm sebesar 60 % <br />- Harga jual Rp. 150,-/ekor <br />- Pendapatan 6 siklus /tahun <br /> = 0,6 x 40.000 x Rp. 150,- x 6 <br /> = 24.000 x Rp. 150,- x 6 Rp. 21.600.000,-<br />2. Keuntungan bersih <br />= Rp 21.600.000,- ─ Rp. 6.400.900,- Rp. 15.199.100,- <br />Penghasilan rata-rata perbulan Rp. 1.266.592,-guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-3093299504053837332010-02-04T09:42:00.000+07:002010-02-04T09:43:08.998+07:00Tips Mudah Pendederan Ikan Betok (Papuyu) :1. Sebelum benih ditebar, dilakukan persiapan kolam meliputi pengeringan, pengapuran, pemupukan dan pengisian air kolam selama 5 hari <br />2. Kesuburan kolam sangat menentukan keberhasilan pemeliharaan benih papuyu karena ketergantungan benih terhadap ketersediaan pakan alami di kolam <br />3. Setelah kolam terlihat subur, terlihat pakan alami sudah tumbuh maka benih papuyu dapat ditebar ke kolam <br />4. Padat tebar benih 500 – 1.000 ekor/m2<br />5. Penebaran benih dilakukan pada pagi hari untuk menghindari stress karena perbedaan suhu air dengan cara melepas benih dari baskom ke dalam kolam secara perlahan <br />6. Pendederan di kolam selama 1 bulan <br />7. Setelah larva berumur 3 hari, larva ikan papuyu ditampung terlebih dahulu di dalam hapa yang dipasang dalam kolam selama 1 minggu.<br />8. Selama di dalam hapa 2 x 1 m, larva ikan diberi pakan artemia 1 kali/hari sampai umur 1 minggu <br />9. Setelah terlihat kuat dan ukurannya lebih besar maka larva dapat ditebar/dilepas ke dalam kolam pendederan <br />10. Selama di kolam larva diberi makan pelet halus sebanyak 10 % dari berat biomassa tubuhnya per hari dengan frekuensi pemberian 2 kali sehari <br />11. Setelah 1 minggu dilakukan penambahan air dengan membuka pintu pemasukan air kolam <br />12. Panen benih dilakukan setelah 1 bulan pemeliharaan di kolam dengan cara mengeringkan kolamguramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-15530301943531504362010-01-11T11:16:00.001+07:002010-01-11T11:19:57.605+07:00PEMIJAHAN PAPUYU<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvNi9UxCDIyhVE87ZLcbhvRRSIaHkDzKDYeJN2nrfRJZL3ybx80aqDwN6rnOu4w4Jrbio78zOacCGG2Hnh1XSBefQ3nFscN5wmw0qyk3YhNpAAjo1LJpUj0QJSjnBvBe-rQe-eycByz_g8/s1600-h/untitled.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvNi9UxCDIyhVE87ZLcbhvRRSIaHkDzKDYeJN2nrfRJZL3ybx80aqDwN6rnOu4w4Jrbio78zOacCGG2Hnh1XSBefQ3nFscN5wmw0qyk3YhNpAAjo1LJpUj0QJSjnBvBe-rQe-eycByz_g8/s200/untitled.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425332091885831250" /></a><br />Pemeliharaan induk :<br />1. Pemeliharaan induk di bak beton ukuran 1 x 1 m <br />2. Induk diberi pakan pelet sebanyak 5 % dari berat biomassa <br /> tubuhnya per hari dengan frekuensi 1 kali sehari<br />3. Pergantian air total dan pengamatan kematangan gonad<br /> setiap bulan sekali <br /><br />Seleksi Induk :<br />1. Seleksi induk dilakukan dengan menangkap induk satu persatu dan dilihat ciri-ciri kematangannya <br />2. Induk jantan siap pijah ditandai dengan keluarnya cairan putih susu apabila diurut pelan alat kelaminnya <br />3. Induk betina siap pijah ditandai perut terlihat membesar ke arah anus dan lembek serta alat kelaminnya berwarna kemerahan <br /><br />Pemijahan :<br />1. Pemijahan dilakukan secara semi buatan dengan penyuntikan hormon ovaprim dengan dosis 0,5 ml/kg berat induk.<br />2. Penyuntikan induk jantan dan betina dilakukan sebanyak satu kali secara intramuscular atau di punggung. Penyuntikan dilakukan pada sore hari jam 17.00. <br />3. Induk jantan dan betina yang sudah disuntik kemudian dicampur dalam satu akuarium dengan perbandingan jumlah jantan : betina adalah 4 : 1.<br />4. Pemijahan/ovulasi akan terjadi pada malam hari (jam 22.00), dan pada pagi harinya setelah selesai ovulasi induk ikan papuyu dipisahkan dari telur dan dikembalikan ke kolam induk <br /><br />Penetasan Telur :<br />1. Telur yang terbuahi/hidup berwarna bening ada bintik hitam, sedangkan telur yang tidak terbuahi/mati berwarna putih susu <br />2. Telur yang dikeluarkan induk Papuyu diinkubasi di akuarium selama 20 – 24 jam hingga menetas <br />3. Selama masa inkubasi air akuarium diberi aerasi dan telur yang mati disipon/dibersihkan <br /><br />Semoga tulisan singkat ini dapat memberikan tambahan informasi teknik pembenihan ikan betok/papuyu(Anabas testudeneus) dan tahapan selanjutnya bisa dilihat pada TAHAPAN PENDEDERAN BENIH PAPUYUguramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-82646406593863092212010-01-11T11:05:00.001+07:002010-01-11T11:09:02.340+07:00BIOLOGI IKAN PAPUYU<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2frvGcp8VioJhw25T2p71kHEArRxFqA83OK_ECst9HAWzjWYjyeJFThdDhaD1QB3ziHeUzJTsJwpfK0FE1O8IhO4MCGcJBClzr2gqg_t1vSaXKY3sHJA9nYRhL91gYnJZMH8eO36-WuIE/s1600-h/dsdsd.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2frvGcp8VioJhw25T2p71kHEArRxFqA83OK_ECst9HAWzjWYjyeJFThdDhaD1QB3ziHeUzJTsJwpfK0FE1O8IhO4MCGcJBClzr2gqg_t1vSaXKY3sHJA9nYRhL91gYnJZMH8eO36-WuIE/s200/dsdsd.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425329293366318386" /></a><br />A. Klasifikasi<br />Ikan Papuyu sebenarnya sudah lama dikenal masyarakat Indonesia dibeberapa daerah. Dalam bahasa-bahasa daerah ikan ini juga dinamakan ikan Betik (Jawa dan Sunda), Papuyu (Kalimantan Selatan), Puyu (Malaya dan Kalimantan Timur), Puyu-puyu (Padang), Puyo-puyo (Bintan), geteh-geteh (Manado), dan kusang (Danau Matanua). Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai climbing gouramy atau climbing perch, merujuk pada kemampuannya memanjat ke daratan. Nama ilmiahnya adalah Anabas testudineus (Bloch, 1792). <br />Menurut Saanin (1984), Ikan Papuyu diklasifikasikan sebagai berikut : <br />Phylum : Chordata <br />Sub Phylum : Vertebrata <br />Kelas : Pisces <br />Sub Kelas : Teleostei <br />Ordo : Labyrinthici <br />Famili : Anabantidae <br />Genus : Anabas <br />Species : Anabas testudineus Bloch <br /><br />B. Morfologi<br />Menurut Djuhanda (1981), tanda-tanda utama ikan Papuyu adalah bentuk lonjong lebih ke belakang pipih. Kepala besar dan mulut tidak dapat disembulkan. Semua badan kepalanya bersisik kasar dan besar-besar. Jari-jari keras dari sirip perut dapat digerakan untuk berjalan pada permukaan lumpur yang kering. Badan berwarna coklat agak hitam kehiaju-hijauan . <br />1. Ikan yang umumnya berukuran kecil, panjang hingga sekitar 25 cm, namun kebanyakan lebih kecil. Berkepala besar dan bersisik keras kaku.<br />2. Sisi atas tubuh (dorsal) gelap kehitaman agak kecoklatan atau kehijauan. Sisi samping (lateral) kekuningan, terutama di sebelah bawah, dengan garis-garis gelap melintang yang samar dan tak beraturan. Sebuah bintik hitam (terkadang tak jelas kelihatan) terdapat di ujung belakang tutup insang.<br />3. Sisi belakang tutup insang bergerigi tajam seperti duri. <br />C. Daerah Penyebaran<br />Ikan ini menyebar luas, mulai dari India, Cina hingga Asia Tenggara dan Kepulauan Nusantara di sebelah barat Garis Wallace Daerah penyebaran ikan Papuyu di Indonesia meliputi Sumatera, Nias, Bintan, Sulawesi, Bangka, Sumbawa, Pati, Ambon, Jawa, Bacau, Halmahera, Kalimantan, dan Madura. <br /><br /><br /><br />D. Kebiasaan/Behaviour<br />Dalam keadaan normal, sebagaimana ikan umumnya, betok bernafas dalam air dengan insang. Akan tetapi seperti ikan gabus dan lele, betok juga memiliki kemampuan untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Ikan ini memiliki organ labirin (labyrinth organ) di kepalanya, yang memungkinkan hal itu. Alat ini sangat berguna manakala ikan mengalami kekeringan dan harus berpindah ke tempat lain yang masih berair. Betok mampu merayap naik dan berjalan di daratan dengan menggunakan tutup insang yang dapat dimegarkan, dan berlaku sebagai semacam ‘kaki depan’. Namun tentu saja ikan ini tidak dapat terlalu lama bertahan di daratan, dan harus mendapatkan air dalam beberapa jam atau ia akan mati. <br />E. Habitat<br />Ikan Papuyu ditemukan di rawa-rawa, sawah, sungai kecil dan parit-parit, juga pada kolam-kolam yang mendapatkan air banjir atau berhubungan dengan saluran air terbuka. Ikan Papuyu dapat tumbuh normal pada perairan dengan kisaran pH antara 4 – 8. Ikan Papuyu tahan terhadap kekeringan dan terkadang kuat hidup sampai satu minggu tanpa air atau tinggal dalam lumpur sedikit berair selama 1 – 2 bulan. <br />F. Makanan<br />Ikan Papuyu adalah golongan ikan pemakan segala (omnivora), oleh karena itu mudah diberikan makanan tambahan atau buatan.Menurut Mudjiman (1985), jumlah makanan yang dikonsumsi oleh ikan secara umum berkisar antara 3 – 6 % dari total berat ikan. Namun jumlah makanan itu dapat berubah-ubah tergantung pada suhu lingkungannya. Ikan ini memangsa aneka serangga dan hewan-hewan air yang berukuran kecil. <br />G. Pertumbuhan<br />Arifin (1991), menyatakan bahwa pertumbuhan dapat dikatakan sebagai pertambahan ukuran panjang atau berat didalam waktu tertentu. Pertambahan ukuran ini karena adanya proses hayati yang terus menerus terjadi didalam tubuh organisme. Kecepatan pertumbuhan sangat tergantung kepada jumlah makanan yang diberikan, ruang, suhu, kedalaman air, kandungan oksigen dalam air, dan parameter kualitas air lainnya. Makanan yang didapat oleh ikan terutama di manfaatkan untuk pergerakan, memulihkan organ tubuh yang rusak, setelah itu kelebihan makanan yang didapatkan digunakan untuk pertumbuhan (Asmawi, 1986). Pertumbuhan ikan Papuyu di alam dapat mencapai ukuran >200 gram per ekor dalam 1 tahun, sedangkan pertumbuhan dalam lingkungan budidaya (kolam, fishpen/jaring tancap) mencapai kisaran 70 - 100 gram per ekor selama 1 tahun<br />H. Reproduksi<br />Ikan Papuyu berkembangbiak dengan cara induk betina mengeluarkan telur yang dibuahi induk jantan dengan mengeluarkan sperma. Pembuahan terjadi diluar dengan cara tubuh induk jantan menjepit tubuh induk betina sambil mengeluarkan telur dan sperma <br /><br />I. Telur<br />Telur ikan Papuyu berbentuk bulat berwarna bening kekuningan dengan sifat mengapung di air. 1 ekor induk papuyu dapat memproduksi telur sebanyak 15.000 – 30.000 tergantung berat dari ikan tersebut <br />J. Larva<br />Larva ikan Papuyu berukuran panjang < 1 mm berwarna bening dengan bintik mata hitam. Pada umur 1 hari larva akan diam mengapung di permukaan air atau menempel pada substrat, setelah umur 1 hari larva mulai berenang aktif <br /><br />By Saifuddinguramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-75493796300873278922009-11-02T09:04:00.000+07:002009-11-02T09:05:35.066+07:00Berdayakan Kelompok Pembudidaya Ikan KecilBerdayakan Kelompok Pembudidaya Ikan Kecil<br /><br />Kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN) merupakan kupulan dari pembudidaya ikan yang memiliki misi dan tujuan yang sama dalam mengembangkan usaha perikanan budidaya di pedesaan. Pembudidaya ikan digolongkan menjadi tiga golongan yaitu, pembudidaya ikan kelas pemula, pembudidya ikan kelas madya, dan pembudiday ikan kelas lanjut. Lembaga kelompok pembudidaya ikan masih dinilai lembah baik dalam hal manajemen maupun permodalan. Dalam hal ini tentunya kelompok yang anggotanya terdiri dari kelas pemula. Kelompok pemula biasanya anggotanya baru belajar mengenai usaha budidaya ikan dan bisa dikatakan belum berpegalaman, kelompok ini harus dibina sebaik mungkin dan terus diarahkan. Kelompok madya merupakan kelompok pembudidaya ikan yang sudah terbina, namun masih tergantung pada dinas atau instansi terkait. Sedangkan kelompok lanjut adalah kelompok yang sangat berpengalaman dan mandiri baik dalam hal manajemen maupun permodalan.<br />Semua kelompok pembudidaya ikan tingkat lanjut juga berawal dan tumbuh dari kelompok pemula. . Dengan pembinaan yang berkelanjutanlah akhirnya mereka tumbuh secara bertahap menjadi kelompok madya dan terus menjadi kelompok tingkat lanjut. <br />Kelompok pembudidaya ikan kecil memiliki keterbatasan dalam hal keterapilan, manajemen usaha, dan lemah dalam hal permodalan. Untuk memperkuat para pembudidaya ini tentunya harus dilakukan perencanaan dan pola pebinaan yang terarah. Memang kita ketahui bersama dari tahun 2003 hingga 2008 pemerintah telah mengucurkan dana penguatan modal bagi kelompok pembudidaya ikan kecil. Bahkan pada tahun 2008 tadi pemerintah juga telah memberikan bantuan social dengan program Bantuan Social Pengembangan Usaha Kecil Perikanan Budidaya (BS-PUKPB) hampir seluruh kabupaten kota menerima bantuan hibah ini. Namun bantuan ini tidak sepenuhnya dimanfaatkan oleh pembudidaya ikan untuk meningkatkan kegiatan usahanya. <br />Untukmemberdayakan kelompok pembudidaya ikan yang ada perlu kesabaran dan ketulusan. Karena merubah pola pikir dan tindakan mereka perlu pendekatan secara personal maupun melelui pendidikan dan pelatihan. Dengan adanya pendekatan yang dilakukan setidaknya akan mempercepat proses alih teknologi budidaya tepat guna. Setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya penyerapan alih teknologi yang seharusnya mereka terapkan; yang pertama faktor dari anggota kelompok itu sendiri, yaitu para pembudidaya yang keras kepala dan terpaku pada pengalaman masa lalu tanpa melihat adanya perubahan teknologi budidaya perikanan yang ada. Mereka bertindak sesuai pengalaman tanpa mau mencoba teknologi yang dianjurkan, walaupun berkali-kali telah disampaikan kepada mereka. Yang kedua faktor dari informasi, informasi teknologi yang ada belum sampai kepada mereka atau terlalu lambatnya informasi tersebut sampai kepada mereka. Keterlambatan sampainya informasi ini dikarenakan oleh sistem informasi tersebut.<br />Untuk mengatasi permasahan tersebut bisa dilakukan dengan cara meningkatkan peran penyuluhan perikanan yang ada di setiap Kabupaten, Kecamatan, dan Desa-desa. Setidaknya setiap desa ada penyeluhnya, sehingga di desa tersebut ada pembina tetap kepada kelompok yang ada. Dengan adanya penyuluh perikanan diharapkan penyampaian alih teknologi budidaya dapat berjalan dengan lancar. <br />Merubah perilaku pembudidaya bisa dimulai melalui percontohan budidaya yang baik dan benar. Dengan dilakukannya budidaya yang benar tentunya akan memberikan bimbingan kepada para pembudidaya bagaimana cara budidaya yang menguntungkan melalui manajemen usaha yang tepat sehingga hasil yang diinginkan memuaskan. Jika percontohan yang dilaksanakan berhasil tentunya akan memberikan motifasi kepada mereka untuk mencoba teknologi budidaya ikan tepat guna.<br />Setelah pemberdayaan SDM sudah berjalan dengan baik, barulah dilakukan pemberdayaan melalui permodalan. Jika SDM pembudidaya ikan belum terbina akan mengakibatkan kegagalan program. Seberapapun program dan modal yang diberikan jika SDM lemah, maka hasil dari program tidaklah memuaskan. Untuk itu sebagaimana dijelaskan diatas bahwa program utama yang harus dijalankan adalah program peningkatan sumberdaya manusianya. Selanjutnya baru ditata program-program lain seperti program peningkatan produksi perikanan dan lainnya. Titik berat dari pembinaan adalah mengubah pola pikir dan tingkah laku pembudidaya ikan agar mempunyai mental wira usaha. Bukan menjadikannya mental peminta-minta. Salah satu program yang tidak mendidik kepada para pembudidaya adalah adanya bantuan Cuma-Cuma. Bantuan Cuma-Cuma bisa diberikan sesekali jika hanya untuk merangsang pertumbuhan iklim usaha, bukan diberikan secara terus menerus. Mari jadikan kelompok pembudidaya ikan menjadi kelompok yang kuat dan mandiri untuk memenuhi dan menolong diri mereka sendiri.guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-57367735912112138432009-10-22T09:57:00.001+07:002009-10-22T10:00:24.648+07:00Budidaya Ikan NilaIkan Nila adalah ikan dengan pertumbuhan paling cepat dibandingkan ikan lain. Ikan nilan dapat tumbuh sampai 1 kg per ekornya dengan rasa dagingnya yang luar biasa enak. Ikan nila merupakan ikan favorit bagi para peternak ikan karena nilai jualnya yang tinggi sekaligus pertumbuhannya yang pesat menyebabkan waktu panen yang lebih pendek. Ikan nila juga mudah sekali pembudidayaannya, bahkan ikan ini dapat dibudidayakan dengan berbagai macam cara menggunakan kolam, jarring apung , atau karamba, di sawah, bahkan di kolam yang berair payau ikan ini mampu tumbuh dan berkembang.<br /><br /><br />cara budidaya ikan nila<br /><br />Sejarah Ikan Nila<br /><br />Ikan ini pertama kali dibawa dari Taiwan ke Bogor yakni di Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. setelah diteliti ikan nila desebarkan ke berbagai daerah perikanan dan diberi nama sesuai dengan nama latinnya yakni Nilotica. Dimana nama ini menunjukkan daerah asal ikan ini yakni sungai Nil di Benua Afrika. Awalnya ikan ini mendiami hulu sungai Nil di Uganda dan mereka selama bertahun – tahun habitatnya semakin berkembang dan bermigrasi ke arah selatan ke hilir sungai melewati danau Raft dan Tanganyika sampai ke Mesir.Ikan ini dengan bantuan dari manusia sekarang sudah tersebar sampai ke lima benua. Meskipun habitatnya yang disukai adalah daerah tropis dan hangat.<br /><br />Habitat ikan Nila<br /><br />Ikan nila memiliki kemampuan menyesuaikan diri yang baik dengan lingkungan sekitarnya. Ikan memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan hidupnya. Sehingga ia bisa dipelihara di dataran rendah yang berair payau maupun dataran yang tinggi dengan suhu yang rendah. Ia mampu hidup pada suhu 14 – 38 derajat celcius. Dengan suhu terbaik adalah 25 – 30 derajat. Hal yang paling berpengaruh dengan pertumbuhannya adalah salinitas atau kadar garam jumlah 0 – 29 % sebagai kadar maksimal untuk tumbuh dengan baik. Meski ia bisa hidup di kadar garam sampai 35% namun ia sudah tidak dapat tumbuh berkembang dengan baik.<br /><br />Perkembangbiakan<br /><br />Ikan nila dapat mencapai saat dewasa pada umur 4 – 5 bulan dan ia akan mencapai pertumbuhan maksimal untuk melahirkan sampai berumur 1,5 – 2 tahun. Pada saat ia berumur lebih dari 1 tahun kira – kira beratnya mencapai 800g dan saat ini ia bisa mengeluarkan 1200 – 1500 larva setiap kali ia memijah. Dan dapat berlangsung selama 6 – 7 kali dalam setahun. Sebelum memijah ikan nila jantan selalu membuat sarang di dasar perairan dan daerahnya akan ia jaga dan merupakan daerah teritorialnya sendiri. Ikan Nila jantan menjadi agresif saat musim ini<br /><br />Kebiasaan makan ikan Nila<br /><br />Ikan nila termasuk dalam ikan pemakan segala atau Omnivora. Ikan ini dapat berkembang biak dengan aneka makanan baik hewani maupun nabati. Ikan nila saat ia masih benih, pakannya adalah plankton dan lumut sedangkan jika ia sudah dewasa ia mampu diberi makanan tambahan seperti pelet dan berbagai makanan lain yaitu daun talas.<br /><br />Hal yang harus anda ketahui untuk memelihara ikan nila adalah : pertumbuhan dari ikan ini sangat bergantung dari pengaruh fisika dan kimia serta interaksinya. Pada saat curah hujan yang tinggi misalnya pertumbuhan berbagai tanaman air akan berkurang sehingga mengganggu pertumbuhan air dan secara tidak langsung mengganggu pertumbuhan ikan nila. Ikan nila juga akan lebih cepar tumbuhnya jika dipelihara di kolam yang dangkal airnya, karena di kolam dangkal pertumbuhan tanaman dan ganggang lebih cepat dibandingkan di kolam yang dalam. Ada yang lain yaitu kolam yang pada saat pembuatannya menggunakan pupuk organic atau pupuk kandang juga akan membuat pertumbuhan tanaman air lebih baik dan ikan nila juga akan lebih pesat pertumbuhannya.<br /><br />Ikan nila jantan juga memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang betina. Ikan jantan memiliki pertumbuhan 40% lebih cepat dibandingkan dengan yang betina. Terlebih jika dipelihara dalam kolam yang dibedakan. Atau monosex<br /><br />Prospek pasar<br /><br />Jika anda tertarik untuk memelihara ikan nila sebagai species pilihan maka memang betul sekali pilihan anda. Minat pasar untuk ikan nila masih sangat lebar, mulai dari nila yang stadium bibit sampai ikan nila yang di kategorikan sebagai ikan konsumsi semua pasar tersebut masih sangat memungkinkan dimasuki. Karena termasuk ikan konsumsi dengan harga yang cukup terjangkau pasar.<br /><br />Jenis ikan nila yang menjadi target pasar dalam negri adalah jenis ikan nila lokal dimana anda bisa mensuply ikan anda ke berbai kolam pemancingan dan juga aneka rumah makan, sementara untuk pangsa ekspor anda sebaiknya memilih ikan nila merah dan ikan nila gift, yang tentu saja harganya pasti akan lebih mahal dibandingkan ikan nila biasa. Kualitas daging dan ukuran tubuh menjadi tuntutan bagi para peternak untuk mengekspor produknya. Persyaratan yang harus dipenuhi adalah berat tubuh minimal 500g per ekornya dengan kualitas no 1. dan tujuan ekspornya adalah Singapura, Hongkong, Saudi Arabia, Amerika Serikat serta beberapa negara di Eropa.guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-55229725345341017362009-10-22T09:57:00.000+07:002009-10-22T10:00:19.549+07:00Budidaya Ikan NilaIkan Nila adalah ikan dengan pertumbuhan paling cepat dibandingkan ikan lain. Ikan nilan dapat tumbuh sampai 1 kg per ekornya dengan rasa dagingnya yang luar biasa enak. Ikan nila merupakan ikan favorit bagi para peternak ikan karena nilai jualnya yang tinggi sekaligus pertumbuhannya yang pesat menyebabkan waktu panen yang lebih pendek. Ikan nila juga mudah sekali pembudidayaannya, bahkan ikan ini dapat dibudidayakan dengan berbagai macam cara menggunakan kolam, jarring apung , atau karamba, di sawah, bahkan di kolam yang berair payau ikan ini mampu tumbuh dan berkembang.<br /><br /><br />cara budidaya ikan nila<br /><br />Sejarah Ikan Nila<br /><br />Ikan ini pertama kali dibawa dari Taiwan ke Bogor yakni di Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. setelah diteliti ikan nila desebarkan ke berbagai daerah perikanan dan diberi nama sesuai dengan nama latinnya yakni Nilotica. Dimana nama ini menunjukkan daerah asal ikan ini yakni sungai Nil di Benua Afrika. Awalnya ikan ini mendiami hulu sungai Nil di Uganda dan mereka selama bertahun – tahun habitatnya semakin berkembang dan bermigrasi ke arah selatan ke hilir sungai melewati danau Raft dan Tanganyika sampai ke Mesir.Ikan ini dengan bantuan dari manusia sekarang sudah tersebar sampai ke lima benua. Meskipun habitatnya yang disukai adalah daerah tropis dan hangat.<br /><br />Habitat ikan Nila<br /><br />Ikan nila memiliki kemampuan menyesuaikan diri yang baik dengan lingkungan sekitarnya. Ikan memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan hidupnya. Sehingga ia bisa dipelihara di dataran rendah yang berair payau maupun dataran yang tinggi dengan suhu yang rendah. Ia mampu hidup pada suhu 14 – 38 derajat celcius. Dengan suhu terbaik adalah 25 – 30 derajat. Hal yang paling berpengaruh dengan pertumbuhannya adalah salinitas atau kadar garam jumlah 0 – 29 % sebagai kadar maksimal untuk tumbuh dengan baik. Meski ia bisa hidup di kadar garam sampai 35% namun ia sudah tidak dapat tumbuh berkembang dengan baik.<br /><br />Perkembangbiakan<br /><br />Ikan nila dapat mencapai saat dewasa pada umur 4 – 5 bulan dan ia akan mencapai pertumbuhan maksimal untuk melahirkan sampai berumur 1,5 – 2 tahun. Pada saat ia berumur lebih dari 1 tahun kira – kira beratnya mencapai 800g dan saat ini ia bisa mengeluarkan 1200 – 1500 larva setiap kali ia memijah. Dan dapat berlangsung selama 6 – 7 kali dalam setahun. Sebelum memijah ikan nila jantan selalu membuat sarang di dasar perairan dan daerahnya akan ia jaga dan merupakan daerah teritorialnya sendiri. Ikan Nila jantan menjadi agresif saat musim ini<br /><br />Kebiasaan makan ikan Nila<br /><br />Ikan nila termasuk dalam ikan pemakan segala atau Omnivora. Ikan ini dapat berkembang biak dengan aneka makanan baik hewani maupun nabati. Ikan nila saat ia masih benih, pakannya adalah plankton dan lumut sedangkan jika ia sudah dewasa ia mampu diberi makanan tambahan seperti pelet dan berbagai makanan lain yaitu daun talas.<br /><br />Hal yang harus anda ketahui untuk memelihara ikan nila adalah : pertumbuhan dari ikan ini sangat bergantung dari pengaruh fisika dan kimia serta interaksinya. Pada saat curah hujan yang tinggi misalnya pertumbuhan berbagai tanaman air akan berkurang sehingga mengganggu pertumbuhan air dan secara tidak langsung mengganggu pertumbuhan ikan nila. Ikan nila juga akan lebih cepar tumbuhnya jika dipelihara di kolam yang dangkal airnya, karena di kolam dangkal pertumbuhan tanaman dan ganggang lebih cepat dibandingkan di kolam yang dalam. Ada yang lain yaitu kolam yang pada saat pembuatannya menggunakan pupuk organic atau pupuk kandang juga akan membuat pertumbuhan tanaman air lebih baik dan ikan nila juga akan lebih pesat pertumbuhannya.<br /><br />Ikan nila jantan juga memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang betina. Ikan jantan memiliki pertumbuhan 40% lebih cepat dibandingkan dengan yang betina. Terlebih jika dipelihara dalam kolam yang dibedakan. Atau monosex<br /><br />Prospek pasar<br /><br />Jika anda tertarik untuk memelihara ikan nila sebagai species pilihan maka memang betul sekali pilihan anda. Minat pasar untuk ikan nila masih sangat lebar, mulai dari nila yang stadium bibit sampai ikan nila yang di kategorikan sebagai ikan konsumsi semua pasar tersebut masih sangat memungkinkan dimasuki. Karena termasuk ikan konsumsi dengan harga yang cukup terjangkau pasar.<br /><br />Jenis ikan nila yang menjadi target pasar dalam negri adalah jenis ikan nila lokal dimana anda bisa mensuply ikan anda ke berbai kolam pemancingan dan juga aneka rumah makan, sementara untuk pangsa ekspor anda sebaiknya memilih ikan nila merah dan ikan nila gift, yang tentu saja harganya pasti akan lebih mahal dibandingkan ikan nila biasa. Kualitas daging dan ukuran tubuh menjadi tuntutan bagi para peternak untuk mengekspor produknya. Persyaratan yang harus dipenuhi adalah berat tubuh minimal 500g per ekornya dengan kualitas no 1. dan tujuan ekspornya adalah Singapura, Hongkong, Saudi Arabia, Amerika Serikat serta beberapa negara di Eropa.guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-12904995021329987902009-07-01T12:36:00.000+07:002009-07-01T12:37:00.454+07:00ACTIVATED BIO ORGANISME (ABo)ABo merupakan formulasi enokulan strain-strain mikroba unggul. Mengandung campuran lebih dari 80 jenis mikroorganisme yang bermanfaat. Sangat cocok untuk digunakan untuk tanaman, tambak, kolam, dan ternak. Dalam dunia Perikanan ABo sangat cocok untuk menumbuhkan media fitoplankton dan zooplankton dikolam. Dengan menggunakan ABo yang sudah diaktivasi dengan cara 1 liter ABo dicampur dengan 1 Kg cairan gula merah/jawa di aduk dalam 100 liter air dan diendapkan selam 2 malam akan membantu proses penumbuhan plankton di kolam. Penggunaaan ABo yang sudah dilakukan oleh pembudidaya adalah pembuatan media untuk budidaya Belut di Banjarbaru. Dengan menggunakan ABo teraktivasi, larutan disemprotkan ke cincangan batang pisang dan kotoran sapi yang ditutup selama 4 minggu (diaduk setiap hari). Setelah bahan-bahan tersebut siap dimasukkan ke kolam belut sebagai media pemeliharaan belut.<br /><br />ABo yang diberikan pada kolam berfungsi untuk meningkatkan dan menjaga mutu air, menekan pertumbuhan baktei pathogen dalam tanah dan air, meningkatkan kekebalan dan kesehatan ikan, melancarkan sistem pencernaan sehingga meningkatkan nafsu makan ikan, meningkatkan mutu dan banyaknya plankton dalam air kolam sehingga mampu memenuhi pakan alami bagi ikan yang dibudidayakan di kolam.<br /><br />Penggunaan ABo di Tapin belum berkembang karena ABo merupakan produk baru yang belum berdar luas di pasaran. Untuk itu perlu adanya sosialisasi kepada para pembudidaya ikan.<br /><br />ABo ini diproduksi oleh AGRO MAKMUR KALIMANTAN Jl. Unlam 2 No.11 Banjarbaru Kalimantan Selatan 70713.guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-28224377941962845132009-06-09T09:53:00.000+07:002009-06-09T09:54:44.783+07:00bahasa HTMLkalau ada yang ngerti cara belajar bahasa HTML kasih tau ke aku yo..guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-31907398720300314222009-06-04T09:29:00.001+07:002009-06-04T09:35:33.739+07:00MAUNJUN<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: Arial;">Maunjun (memancing ikan) merupakan kegiatan yang menyenangkan. Menangkap ikan di rawa, sungai, dan waduk merupakan kegemaran masyarakat Kalimantan Selatan khusunya di Kabupaten Tapin. Hari-hari libur atau pada waktu senggang masyarakat umum ataupun yang berprofesi sebagai pegawai negri, pegawai swasta, dan militer memanfaatkan waktu senggang mereka unutuk maunjun. Daerah yang penangkapan ikan yang dituju adalah sungai, rawa-rawa dan kolam pemancingan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: Arial;">Target ikan yang ditangkap untuk perairan rawa adalah ikan Haruan (Gabus), Papuyu (Betok), Sapat <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Siam</st1:country-region></st1:place>, Sepat Rawa, Lele Lokal, Ikan Patung, dan Belut Sawah. </span><span style="font-family: Arial;" lang="SV">Alat tangkap yang digunakan antara lain banjur, unjun dan pair haruan. </span><span style="font-family: Arial;" lang="IT">Maunjun di perairan rawa bisa dilakukan pada pagi hari dan sore hari. Bagi yang pegawai negri, swasta, dan militer kebanyakan menggunakan waktu senggang di sore hari, karena pagi hari sampai siang mereka bekerja di kantor. Untuk menangkap ikan gabus alat yang digunakan adalah pair dengan menggunakan umpan dari anak katak, bisa juga menggunakan banjur yang diberi umpan dari potongan sepat rawa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: Arial;" lang="SV">Untuk ikan sungai yang ditangkap adalah ikan patin lokal, Baung, Kalabau, Sanggang, dan Udang galah. Untuk menangkap patin biasanya masyarakat menggunakan unjun tanpa stik dengan menggunakan tali nylon dan kawat yang besar. Umpan yang digunakan sangat sederhana terbuat dari pisang, usus, dan bisa juga digunakan umpan dari buah nangka masak. Sedangkan ikan sanggang dan kalabau kebanyakan menggunakan unjun yang menggunakan stik dan berring. Umpan yang digunakan untuk maunjun ikan kalabau terbuat dari racikan kue gabin dicampur dengan minyak goreng dan sedikit pakan ikan. Lain lagi dengan maunjun udang galah, kawat kail yang digunakan tanpa bait, umpan yang digunakan anak udang kecil dan cacing tanah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: Arial;" lang="SV">Bagi<span style=""> </span>yang pengen mencoba meunjun diperairan rawa dan sungai sebaiknya menyiapkan paralatan lengkap terlebih dahulu. Yang disiapkan berupa unjun, umpan, tas, kotak umpan, pemberat, dan kawat. Semua parelatan yang disiapkan disesuaikan dengan tujuan ikan yang akan ditangkap.<o:p></o:p></span></p>guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-86307446545071042742009-06-03T11:06:00.007+07:002009-06-03T11:12:52.614+07:00Pelatihan Pembenihan Ikan Lele DumboPelatihan ikan lele yang dilaksanakan oleh Balai Budidaya Air Tawar Mandi Angin pada tanggal 25-30 Mei 2009 sangat banyak memberikan pelajaran tentang komoditas ikan lele dumbo. dalam pelatihan ini dibahas aspek-aspek biologi ikan lele dumbo. pelatihan berjalan dengan lancar, teori dan praktek yang dilaksanakan sangat menarik. dalam peltihan ini praktek yang dilakukan adalah praktek kawin semi buatan dan buatan. dimana ikan dilakukan penyuntikan. dan induk jantan harus dibedah untuk diambil kantong spermanya. setelah seperma siap, baru dilakukan striping telur dan dicampur dengan sperma. telur yang telah dicampur dengan sperma dicuci lalu dimasukkan ke dalam akuarium dan dibiarkan sampai menetes. telur akan menetas dalam waktu 24 jam...guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-40398736150038082112009-05-19T10:05:00.004+07:002009-06-03T11:01:14.931+07:00Kenapa Saya Suka Dunia PerikananSaya menyukai Perikanan karena berusaha dibidang ini memberikan kenyamanan dan kerilekan bagi saya. melihat ikan berenang di kolam dan memancing menjadi kesenangan tersendiri bagi saya. setelah lulus SMA saya langsung melanjutkan kuliha ke Fakultas Perikan Unlam pada tahun 2001. setelah lulus dari Fakultas pada tahun 2005 saya memulai usaha perikanan sebagai Suplayer Udang galah. setelah berjalan kurang lebih satu tahun mengalami usaha undur maju. saya mencoba untuk bertahan karena usaha yang saya jalankan kesulitan mendapatkan Udang galah. dan di awal tahun 2007 saya mencoba belajar usaha Komputer dengan ikut magang di Fama Computer. <p class="MsoNormal">Setelah kursus menjadi teknisi di Fama Computer Banjarbaru kurang lebih 2 bulan, dari bulan September 2007 sampai dengan November 2008, aku pindah ke Pleaihari untuk membuka servis dan penjualan computer. Tidak bertahan lama aku tidak betah tinggal di Pelaihari, akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti dan melamar menjadi Pendamping Teknologi pada awal tahun 2008. </p> <p class="MsoNormal"><span style=""> </span>Pada bulan Januari aku memasukkan lamaran ke Dirjen Perikanan Budidaya di Jakarta untuk menjadi TPT Pusat, pada awal Februari aku mendapat panggilan untuk mengikuti test wawancara di Surabaya, tepatnya di Dinas Perikanan dan Kelautan Surabaya. Tes dilaksanakan selama satu hari.</p>guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-78385187587314269862009-05-19T10:02:00.001+07:002009-05-19T10:05:02.955+07:00तेंतंग Ulunउलूं (साया)<br />नगरं उलूं सैफुद्दीन उलूं लहिर दी बाकू पड़ा तंग्गल ५ जूली १९८२guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-49884684450552337652009-05-12T10:25:00.002+07:002009-05-19T10:15:31.272+07:00ini baru belajar ngeblogkenapa begini ya??guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-79217449522120496032009-04-12T10:16:00.000+07:002009-04-12T10:23:18.949+07:00Lele DumboPembesaran Ikan Lele Dumbo<br /><br /><br />Ikan lele dumbo yang semula tidak digemari oleh masyarakat kabupaten Tapin kini sudah mulai di kembangkan. Usaha pembesaran dilakukan di Kolam Percontohan Budiaya Air Tawar Kabupaten Tapin. Percontohan yang dilakukan oleh dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin diharapkan akan memberikan rangsangan positif kepada para pembudidaya ikan untuk melalakukan usaha budidaya. Selama ini para pembudidaya hanya terpaku pada komoditas nila dan mas, namun setelah beroprasinya PBAT diharapkan akan mendorong pembudidaya untuk meniru dan menerapkakan alih teknologi yang ada.guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-24936701341106102012009-04-12T10:05:00.000+07:002009-04-12T10:10:17.395+07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWTunfIfQ4cqQHLHzcFmHV1ecn08PjfGSljZ5iOw2PN45PG5URYxIxvFI5CfUMcu8rOKZ293Zfk56b9bEV01A5VTvvx9bAPaPnBzouoSVqRbefQVjqzG4hi6VPxwvQtopQhPS4R_4gpWMM/s1600-h/masda.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 131px; height: 127px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWTunfIfQ4cqQHLHzcFmHV1ecn08PjfGSljZ5iOw2PN45PG5URYxIxvFI5CfUMcu8rOKZ293Zfk56b9bEV01A5VTvvx9bAPaPnBzouoSVqRbefQVjqzG4hi6VPxwvQtopQhPS4R_4gpWMM/s200/masda.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5323636853405334914" border="0" /></a>guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-89274791742729061192009-04-12T09:54:00.001+07:002009-04-12T10:03:02.099+07:00Usaha Pembesaran BelutUsaha Pembesaran Belut<br /><br />Usaha belut yang di kembangkan di Kabupaten Tapin akan dilaksanakan di kolam percontohan Budidaya Air tawar (PBAT) desah Sabah kecamatan Bungur. tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan produksi belut di Kabupaten Tapin. Selama ini belut hanya diperoleh dari tangkapan di alam. Hasil tangkapan sudah mulai mengalami penurunan drastis karena penggunaan pestisida di persawahan untuk itu di perlukan pengembangan budidaya yang intensif, terutama di Kolam Beton.<br /><br />Usaha pembesaran belut dirasa sangat menguntungkan, karena belut merupkan komoditi ekspor dengan permintaan yang begitu luas. diharapkan kedepannya usaha belut ini dapat dikembangkan oleh pembudidaya ikan yang ada di Tapin.guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8607222791507156329.post-76549584238334934972009-04-09T12:09:00.000+07:002009-04-09T12:42:18.209+07:00PROPOSAL PAKAN IKANPROPOSAL PAKAN IKAN DESA MASTA<br /><br />Kata Pengantar<br /><br /><br /><br />Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya. Sehingga makalah Pembuatan Pakan Ikan Berbasis Sumber Bahan Baku Lokal Skala Rumah Tangga Di Pembudidaya Ikan dapat tersaji dalam Proposal ini.<br />Data Pembuatan pakan ini didapatkan dari kerjasama dengan pembudidaya yang telah berhasil untuk pengembangan budidaya ikan patin, dimana biaya yang dikeluarkan jauh lebih rendah dibandingkan dengan membeli pakan buatan pabrik, sehingga teknologi ini tentunya dapat diterapkan pada kelompok pembudidaya ikan lainnya.<br />Akhirnya, dengan segala kekurangan dalam penyajian tulisan ini semoga memberi manfaat bagi kita semua.<br /><br /><br /><br /><br /><br /> Rantau, 21 Oktober 2008<br /><br />Ketua Kelompok,<br /><br /><br /><br /><br />EDI HAPID<br /><br /><br /><br /><br /><br />guramushttp://www.blogger.com/profile/07660409799662548539noreply@blogger.com1