Senin, 11 Januari 2010

PEMIJAHAN PAPUYU


Pemeliharaan induk :
1. Pemeliharaan induk di bak beton ukuran 1 x 1 m
2. Induk diberi pakan pelet sebanyak 5 % dari berat biomassa
tubuhnya per hari dengan frekuensi 1 kali sehari
3. Pergantian air total dan pengamatan kematangan gonad
setiap bulan sekali

Seleksi Induk :
1. Seleksi induk dilakukan dengan menangkap induk satu persatu dan dilihat ciri-ciri kematangannya
2. Induk jantan siap pijah ditandai dengan keluarnya cairan putih susu apabila diurut pelan alat kelaminnya
3. Induk betina siap pijah ditandai perut terlihat membesar ke arah anus dan lembek serta alat kelaminnya berwarna kemerahan

Pemijahan :
1. Pemijahan dilakukan secara semi buatan dengan penyuntikan hormon ovaprim dengan dosis 0,5 ml/kg berat induk.
2. Penyuntikan induk jantan dan betina dilakukan sebanyak satu kali secara intramuscular atau di punggung. Penyuntikan dilakukan pada sore hari jam 17.00.
3. Induk jantan dan betina yang sudah disuntik kemudian dicampur dalam satu akuarium dengan perbandingan jumlah jantan : betina adalah 4 : 1.
4. Pemijahan/ovulasi akan terjadi pada malam hari (jam 22.00), dan pada pagi harinya setelah selesai ovulasi induk ikan papuyu dipisahkan dari telur dan dikembalikan ke kolam induk

Penetasan Telur :
1. Telur yang terbuahi/hidup berwarna bening ada bintik hitam, sedangkan telur yang tidak terbuahi/mati berwarna putih susu
2. Telur yang dikeluarkan induk Papuyu diinkubasi di akuarium selama 20 – 24 jam hingga menetas
3. Selama masa inkubasi air akuarium diberi aerasi dan telur yang mati disipon/dibersihkan

Semoga tulisan singkat ini dapat memberikan tambahan informasi teknik pembenihan ikan betok/papuyu(Anabas testudeneus) dan tahapan selanjutnya bisa dilihat pada TAHAPAN PENDEDERAN BENIH PAPUYU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar